Catatan Terkini JutawanDuniaEmas

GOLD - (current bid, $ change, low, high) Update every minute

0.1 gram of gold for a loaf of bread

Salam semua,

Sekadar berkongsi video dan situasi yang berlaku di Zimbabwe pada ketika ini. Adakah kita juga mahu menunggu keadaan tersebut berlaku di negara kita baru kita nak mula menyimpan emas? Pada ketika itu wang kertas tidak lagi mempunyai harga. Fikir-fikirkanlah saudara-saudara ku semua. Perkara ini tidak mustahil. Semoga Allah sentiasa memelihara kita semua. Amin ya rabbal alamin.... Mulakan simpanan emas anda sekarang.

Klik pada link untuk menonton video tersebut atau lihat pada catatan sebelum ini (di bawah).
http://www.youtube.com/watch?v=7ubJp6rmUYM


Digg Technorati del.icio.us Stumbleupon Reddit Blinklist Furl Spurl Yahoo Simpy

Gold For Bread - Zimbabwe


Digg Technorati del.icio.us Stumbleupon Reddit Blinklist Furl Spurl Yahoo Simpy

The Question of Ayats of Quran on Dinars and Dirhams by Zaim Saidi

By Zaim Saidi - Direktur Wakala Induk Nusantara
Dinars and Dirhams have Ayats of Qur'an in relief on their reverse faces.

وَإِنَّ هَٰذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَأَنَا رَبُّكُمْ فَاتَّقُونِ

"Wa inna hadhihi ummatakum ummatan wahidatan wa ana rabbukum fattaqun."
This paragraph is an excerpt from al Quran, Surat Al Mu'minun, ayat 52, the meaning of which is: "This faith of yours is a single faith, and I am your Lord, so have taqwa of Me."
Dinar Baru WIN
A sample of the quoted verse forms part of the ornamentation on the reverse side of the standard Dinar and Dirham coins of WIM (World Islamic Mint). WIN (Wakala Induk Nusantara) also adopts it for all Dinar and Dirham coins minted and distributed in Indonesia, for both the Hajj series (featuring the Sacred Mosque and the Masjid Nabawi) and the Nusantara series (featuring the Great Mosque of Demak and the Great Mosque of Sang Cipta Rasa of the Kasepuhan Sultanate, Cirebon). Only two, smaller silver coins, namely the Half (1/2) Dirham and the Daniq (1/6) Dirham, do not mention the ayat of the Qur'an because of their small size.

The existence of quotations of ayats of Qur'an on these Dirham and Dinar coins, for some people, repeatedly becomes an issue. The reason being that as a means of exchange in everyday use, these coins will be in all kinds of situations. Held and exchanged by all people, Muslims and non-Muslims, in states of ritual purity and ritual impurity (voided ablution), and at any time being carried inside bathrooms and toilets, and so on.

Historically, from the first time that Dinars and Dirhams were minted by Muslim leaders, spearheaded by the Caliph Umar ibn Khattab and Caliph Marwan ibn Malik, quotes of ayats of Qur'an were always included on one of the sides of the Dirham and Dinar coins. Examples of the simplest and shortest ayats ever borne on the dirham and the dinar coin are 'Bismillah' and 'Qul Hu Allahu Ahad'. These exist on the first Dirham coins ever printed by Malk bin Marwan. In another period the entire contents of Surat Al Ikhlas were included on the coin.

On the first dinar coin, Caliph Malik bin Marwan included the following ayat: "Arsala Rasulahu bi'l-Huda wa dini'l-haqqi li-yudh-hirahu 'ala'd-dini kullihi walaw kariha'l-mushrikun" (Surat At Taubah, ayat 33). The meaning of which is, "It is He who sent His Messenger with guidance and the Deen of Truth to exalt it over every other deen, even though the mushrikun detest it." Preceding the aforementioned ayat was the statement: "Muhammad Rasulullah" .
The emergence of reactions to the above inclusion of excerpts of ayats of Qur'an on Dirham and Dinar coins is natural, and did not just eventuate in the present time. Since the first time Caliph Marwan ibn Malik did it, it has drawn protests. Nevertheless, from the viewpoint of the Shari'at of Islam, this issue has been thoroughly answered.

Taqiu'd-Din al-Maqrizi, in his famous and extraordinarily beneficial book for our current situation, namely, Ighathatu'l-umma bi-kashfi'l-ghummah, quoted the fatwa of Imam Malik, on this subject.
Malik [ibn Anas] (d. 179/795) was asked about changing the legend on the dinars and the dirhams, because it contained excerpts from the Qur'an. He answered: "Many people were [following the religious prescriptions] when coins were first struck during the reign of 'Abd al-Malik ibn Marwan. No one then disapproved of them and I have not seen any scholar who disavowed them. Though it has reached me that Ibn Sirin (d.110/730)42 abhorred using these [coins] in buying and selling, people continued to use them and I have not seen anyone who has prohibited them here [i.e., Madina]."
Furthermore, al Maqrizi also related the following story:
'Abd al-Malik [ibn Marwan]was told:. "These white dirhams contain excerpts from the Qur'an and are handled by Jews, Christians, impure [persons], and menstruating women. It will be advisable for you to erase [the inscription]."

He answered: "Do you wish [other] nations to allege against us that we have erased our [belief in the] unity of God and the name of our Prophet?"
When 'Abd al-Malik ibn Marwan died [in 85/705], the situation remained unchanged. He was succeeded by his son al-Walid (86-96/705-15), then by Sulayman ibn 'Abd al-Malik (96/715-17) then by 'Umar ibn 'Abd al -'Aziz (99-101/717-20).

We may therefore conclude by saying that with reference to the above narrations there are thus no more issues concerning the inclusion of Quranic ayats on Dinar and Dirham coins.

Artikel asal dari
 http://wakalanusantara.com/mobile/detil.php?jdl=The.Question.of.Ayats.of.Quran.on.Dinars.and.Dirhams&id=304


Digg Technorati del.icio.us Stumbleupon Reddit Blinklist Furl Spurl Yahoo Simpy

Dinar emas 22 karat atau 24 karat

Salam semua pembaca,

Sekadar berkongsi satu artikel yang mungkin dapat menyatukan kita dalam pemilihan dinar emas yang berketulenan 22 karat atau yang berketulenan 24 karat. Keduanya adalah baik sebab keduanya adalah emas. Saya tidak mahu mewujudkan pertelingkahan dalam isu ini. Perkongsian artikel ini adalah hanya sekadar perkongsian. Semoga kita semua dipelihari dari fitnah duniawi. Artikel asal ini boleh anda perolehi melalui pautan berikut
http://pasardinar.com/2009/12/pilih-dinar-emas-22-karat-atau-24-karat.html

Selamat membaca... semoga ia memberi manfaat kepada semua.

Pilih Dinar Emas 22 Karat atau 24 Karat


Ada pelajaran yang membekas di benak saya dari guru saya dibidang ekonomi syariah Prof. Didin Hafiduddin dalam menyikapi berbagai hal yang kita temui di kehidupan sehari-hari kita – dalam hal muamalah maupun dalam hal Ibadah.
Pedomannya sederhana menurut beliau yaitu untuk urusan ibadah – perhatikan yang diperintahkan dan dicontohkan oleh junjungan kita Muhammad Rasulullah Sholallahu Alaihi Wa Salam. Diluar yang diperintahkan dan dicontohkan ini – haram hukumnya dalam Ibadah.
Sebaliknya dalam hal muamalah – perhatikan yang dilarang , diluar yang dilarang ini boleh hukumnya.
Nah dalam menjawab banyak pertanyaan tentang kadar Emas dalam Dinar, kaidah yang kedua yang saya pakai karena ini bab muamalah. Dalam berbagai buku fiqih yang saya baca, saya tidak menemukan satupun rujukan Ayat Al-Qur’an atau Hadits yang berbicara masalah kadar/karat emas ini.
Kalau toh ada pihak yang berusaha menjelaskan masalah ini, itu pendapat yang bersangkutan yang bisa benar dan bisa pula salah. Sama juga dengan pendapat saya, bisa benar bisa salah.
Ulama kontemporer zaman ini Dr. Yusuf Al-Qaradawi –pun ketika secara panjang lebar membahas masalah Dinar dan Dirham dalam Kitab Fiqh Al Zakah (King Abdul Aziz University, 2000); beliau tidak sedikitpun mengungkit masalah kadar emas dalam Dinar ini.
Beliau hanya mengungkit masalah beratnya yaitu Hadits Rasulullah Sholallahu Alaihi Wa Salam yang berbunyi kurang lebih “ Timbangan mengikuti yang digunakan penduduk Mekah, Takaran mengikuti yang digunakan penduduk Madinah”.
Dari hadits Rasulullah Sholallahu Alaihi Wa Salam ini, dalam bahasannya Dr. Qaradawi menyimpulkan bahwa berat 1 Dinar atau 1 Mithqal adalah sama dengan 4.25 gram timbangan saat ini ; sedangkan berat 1 Dirham adalah 2.975 gram.
Kesimpulan yang antara lain didukung dengan hasil penimbangan Dinar yang diterbitkan pada jaman Khalifah Abdul Malik yang ada di musium ini ternyata juga sama beratnya dengan koin emas yang diterbitkan oleh kerajaan Byzantine.
Karena tidak adanya dalil yang mengatur masalah karat ini; maka saya menggunakan logika sejarah untuk memutuskan Dinar dengan kadar berapa yang disebar-luaskan oleh GeraiDinar. Perlu diingat bahwa GeraiDinar tidak membuat atau memproduksi Dinar sendiri – GeraiDinar hanya menyebar luaskan Dinar yang diproduksi oleh Mitra kita satu-satunya di Indonesia yaitu Logam Mulia – PT. Aneka Tambang, TBK.
Berikut adalah fakta-fakta sejarah yang dapat saya temukan:
  • Semasa Rasulullah Sholallahu Alaihi Wa Salam masih hidup; beliau belum (memerintahkan ) mencetak Dinar Islam sendiri. Berarti Rasulullah Sholallahu Alaihi Wa Salam menggunakan Dinar yang diproduksi oleh dunia diluar Islam. Apa yang ada sebelum Islam atau diluar Islam kemudian juga digunakan oleh beliau, maka ini menjadi ketetapan atau taqrir beliau – yang berati Dinar (uang emas) diluar Islam-pun boleh digunakan oleh umat Islam.
  • Dinar baru mulai dicetak di Kekhalifahan Islam pada jaman Kekhalifahan Mu’awiyah bin Abu Sufyan (41-60H) ; namun pada jaman itu uang emas dari Byzantine tetap juga digunakan bersama Dinar Islam.
  • Pada jaman Kekhalifahan Abdul Malik bin Marwan (75 H-76 H) barulah beliau melakukan reformasi finansial, dimana hanya Dinar dan Dirham Islam yang dipakai di Kekhalifahan.
  • Sampai abad 19 koin-koin emas yang ada di dunia hanya berkadar antara 0.900 % – 0.9166 % atau yang paling mendekati adalah 22 karat ( 22 karat = 22/24 = 0.917%)
Jadi dengan fakta-fakta tersebut, manakah yang lebih mendekati Dinar jaman Rasulullah Sholallahu Alaihi Wa Salam; 22 karat atau 24 karat ?. Insyaallah Dinar 22 karat yang lebih mendekati, maka inilah pilihan saya.
Baru dalam 2 abad terakhir ketika teknologi pemurnian emas sudah semakin baik, koin emas 24 karat mulai dibuat orang. Meskipun demikian tidak serta-merta koin emas yng ada di dunia lantas rame-rame dibuat dalam kadar 24 karat.
Ketika koin emas digunakan untuk keperluan jual beli sehari-hari (sebagai alat tukar), maka dibutuhkan kekokohan (durability) yang tinggi –koin emas tersebut tetap dibuat dalam 22 karat. Sampai sekarang-pun koin emas American Eagle, British Britannias, South African Kruggerands tetap dibuat dalam 22 karat.
Demikian pula Dinar emas; yang diterbitkan di Malaysia oleh Islamic Mint Malaysia, di Dubai oleh e-Dinar dan di Indonesia oleh Logam Mulia juga menggunakan 22 karat karena intensinya memang Dinar emas ini suatu saat bisa menjadi Dinar emas yang aktif – yaitu sebagai alat tukar yang nyata.
Memang ada koin emas yang saat ini diproduksi dalam 24 karat seperti Canadian Maples, Chinese Pandas dan Australian Nuggets, termasuk juga beberapa produksi Logam Mulia – tetapi koin-koin semacam ini tidak pernah dimaksudkan menjadi alat tukar aktif.
Meskipun pendapat saya ini cenderung untuk menggunakan Dinar 22 karat karena intensinya suatu saat akan menjadi mata uang yang aktif digunakan sehingga dibutuhkan koin yang durable; maka konsisten dengan kaidah diatas – saya juga tidak bisa menyalahkan pihak-pihak yang menggunakan Dinar 24 karat, lha wong saya nggak ketemu dalil yang melarangnya kok – apa hak saya untuk menyalahkannya ?. Lebih jauh lagi, kalau Rasulullah Sholallahu Alaihi Wa Salam saja mau menggunakan koin emas yang diproduksi oleh orang-orang diluar Islam – masa koin emas yang disalurkan saudara kita se Iman kita tolak ?.
Yang penting kita harus jujur, kalau Dinar yang kita perkenalkan 22 karat – maka katakan demikian. Inilah sebabnya mengapa di sertifikat kita yang menyertai setiap koin Dinar – kita sebutkan kadar dan beratnya dengan jelas. Semata-mata untuk jujur dan transparan pada para pengguna.
Kalau Anda sempat ke toko-toko emas di Mekah atau Medinah dan nanya Dinar, maka Anda akan diambilkan dalam genggaman tangan beberapa keping Dinar – tanpa sertifikat. Orang percaya begitu saja mungkin karena di Mekah atau Medinah, tetapi tahukah Anda berapa kadar emasnya ? Anda hanya bisa tahu kadarnya kalau di tes dengan technology tinggi seperti technology XRay yang dimiliki oleh GeraiDinar dan Logam Mulia.
Lantas bagaimana bila di pasaran ada dua koin Dinar dengan karat yang berbeda ?. Saat ini tidak menjadi masyalah karena keduanya masih belum sepenuhnya aktif sebagai alat tukar; kedua koin lebih banyak berfungsi secara efektif sebagai store of value.
Bila keduanya akan mulai aktif sebagai alat tukar yang beredar di pasar, maka seperti kata Ibnu Taimiyah – koin yang berkadar lebih tinggi akan dengan sendirinya menghilang dari pasar karena akan cenderung disimpan oleh pemiliknya atau diambil keuntungannya. Inilah mengapa di belahan dunia lainpun koin 24 karat memang tidak diarahkan untuk menjadi alat tukar yang aktif seperti yang saya berikan contohnya diatas.
Kelak pada waktunya kekhalifahan Islam berdiri tegak; Insyaallah semuanya mengikuti satu standar yang sama – tetapi untuk saat ini belum ada yang berhak mengaku paling benar standarnya atau paling benar pemahamannya. Wallahu A’lam.


Digg Technorati del.icio.us Stumbleupon Reddit Blinklist Furl Spurl Yahoo Simpy

Promosi Emas PG 100gram

Promosi terhad!!!

1 keping Jongkong Emas 999 Public Gold seberat 100gram pada harga We Sell tolak RM200.

 
Kos penghantaran PERCUMA ke mana-mana destinasi di seluruh negara.
Siapa cepat dia dapat..... SEGERA hubungi 019-2690109


Digg Technorati del.icio.us Stumbleupon Reddit Blinklist Furl Spurl Yahoo Simpy

Mengapa saya tidak anggap emas ini sebagai pelaburan jangka pendek

Salam semua,

Saya sering mendapat pertanyaan daripada rakan-rakan, dan orang ramai. Antara soalan yang paling hot ialah "Bila kita boleh dapat keuntungan daripada pelaburan emas nie?", "Berapa keuntungan kita boleh dapat dengan pelaburan emas nie?", "Adakah sekarang nie sesuai nak beli emas, sebab harga tinggi.", "Beli sekarang rasa rugi plak, kalau nanti harganya jatuh".

Jawapan saya biasanya mudah je, saya tak anggap emas nie sebagai satu pelaburan jangka pendek, tetapi ianya adalah lebih kepada simpanan jangka masa panjang. Bila saya utarakan pendapat ini maka semua persoalan tadi akan terjawab. Contohnya bila nak untung. Saya tak tau... tapi memang untung sebab emas melindungi hasil jerih payah anda. Dan untuk menjawab persoalan-persoalan ini dengan lebih baik, di sini saya kongsikan satu artikel yang saya perolehi dari link ini http://geraidinarsby.blogspot.com/2010/05/kapan-waktu-beli-dinar-terbaik-kapan.html

Dan artikel ini memperkuatkan lagi pandangan saya bahawa emas ini adalah satu simpanan jangka panjang, bukan pelaburan jangka pendek.


Kapan Waktu Beli Dinar Terbaik & Kapan Waktu Jual...?

Hal yang paling banyak ditanyakan oleh pembaca situs ini ke saya adalah pertanyaan seputar kapan waktu terbaik untuk membeli Dinardan kapan waktu terbaik untuk menjualnya. Tulisan ini untuk memberi jawaban secara umum, agar jumlah e-mail yang saya harus jawab menurun.
Untuk membeli Dinar atau emas dengan tujuan membangun ketahanan ekonomi jangka panjang, agar anak-anak bisa sekolah sampai tuntas, agar ketika tua kita tidak menjadi beban orang lain, agar asset yang merupakan hasil jerih payah kita tidak terus menurun nilainya dari waktu – ke waktu; maka membeli Dinar untuk tujuan ini dapat dilakukan kapan saja.
Dalam rentang waktu jangka menengah/panjang, tidak ada istilah ketinggian untuk harga emas atau Dinar. Ketika harga Dinar pertama kali menyentuh nilai Rp 1,000,000/Dinar (emas di kisaran Rp 237,000/gram) sekitar dua setengah tahun lalu – tepatnya tanggal 27 Oktober 2007; saat itu banyak yang berpendapat harga Dinar sudah ketinggian – lalu sementara permintaan Dinar menurun.
Ironinya ketika 13 bulan kemudian (27/11/2008) harga Dinar menyentuh angka Rp 1,400,000/Dinar ( emas di kisaran Rp 325,000/gram), permintaan Dinar justru mencapai titik tertingginya. Kemudian 3 bulan berikutnya lagi (19/02/2009) ketika angka menyentuh Rp 1,600,000/ Dinar ( emas di kisaran Rp 373,000/gram), kembali permintaan Dinar mencapai titik tertinggi berikutnya.
Dari fakta-fakta diatas, Anda akan mudah memahami bahwa bila Anda menabung untuk tujuan proteksi nilai atau membangun ketahanan ekonomi dalam jangka panjang – maka tidak ada waktu yang salah untuk memindahkan asset Anda dari Asset yang berpeluang mengalami debasement (penurunan nilai) yaitu uang kertas ke asset yang terbukti memiliki daya beli stabil sepanjang zaman yaitu Dinar.
Apakah trend yang terjadi seperti yang ditunjukkan oleh angka-angka tersebut diatas akan terus berlangsung ?, dan harga Dinar yang sekarang dianggap sudah benar-benar ketinggian oleh sebagian orang – akhirnya akan turun juga ?
Dalam jangka pendek iya, bisa jadi harga emas/Dinar akan turun. Namun sekali lagi dalam jangka panjangnya – lebih banyak faktor fundamental yang mendorongnya naik ketimbang turun. Salah satu faktor yang sangat dominan adalah realitas bahwa uang kertas dunia saat ini dibangun dengan hutang – ketika hutang menumpuk dan tidak ada lagi yang bisa/mau memberi hutangan baru – sedangkan hutang lama harus dibayar – maka pasti uang kertas jatuh nilainya.
Grafik diatas adalah prediksi OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development) untuk negara-negara yang konon paling kuat ekonominya. Rata-rata negara anggota OECD ternyata akan memiliki hutang (liabilities) yang melebihi GDP-nya tahun depan (2011). Dari grafik diatas, dapat kita ambil kesimpulan sederhana bahwa seluruh mata uang negara-negara anggota OECD akan turun significant (mengalami debasement) dalam rentang waktu yang tidak terlalu lama – kecuali China. Ketika nilai uang kertas jatuh, apa yang terjadi dengan harga emas dan benda riil lainnya ? – sederhana, harga emas dan benda riil lainnya akan melambung !.
Untuk sementara China berkemungkinan bisa bertahan paling lama dalam hal kekuatan mata uangnya. China juga merupakan negara yang sangat pinter dalam mendorong rakyatnya membangun ketahanan ekonomi – dengan menganjurkan langsung dan mempermudah rakyatnya membeli emas – mumpung ekonomi mereka kuat dan uang mereka lagi perkasa.
Jadi kalau kita mau belajar sampai ke negeri China termasuk dalam hal ketahan ekonomi ini, maka insyaAllah tidak ada waktu yang salah untuk membeli Dinar.
Membeli Dinar hanya akan salah bila tujuannya untuk spekulasi jangka pendek. Karena dalam jangka pendek harga emas akan terus bergejolak – sehingga sangat mungkin Anda merugi karena fluktuasi ini.
Lantas kapan waktu menjualnya yang terbaik ? Yang terbaik adalah ketika Anda membutuhkannya untuk keperluan riil seperti membayar sekolah, pergi haji, membayar rumah, membayar biaya kesehatan, memindahkan ke investasi sektor riil dlsb. Anda tidak akan pernah menyesal mencairkan Dinar Anda untuk keperluan-keperluan yang riil tersebut.
Sebaliknya bila Anda menjual Dinar hanya karena tertarik harga lagi tinggi – maka sangat mungkin Anda bisa menyesal karena angka tertinggi saat ini – bisa saja menjadi kelihatan sangat rendah hanya dalam belasan bulan kedepan seperti contoh angka-angka tersebut diatas.
Ringkasnya adalah membeli Dinar yang terbaik adalah pada saat Anda memiliki excess fund untuk keperluan jangka panjang; dan menjualnya terbaik adalah ketika Anda membutuhkannya untuk menutup kebutuhan yang riil.
Sebaliknya membeli Dinar untuk tujuan spekulasi jangka pendek selalu berpeluang untuk rugi karena fluktuasi jangka pendek; dan demikian pula menjual Dinar hanya karena melihat harga tinggi sesaat – juga bisa menyesal – karena rekor-rekor tertinggi harga emas akan terus bermunculan sejalan dengan debasement mata uang kertas. Wa Allahu A’lam


Digg Technorati del.icio.us Stumbleupon Reddit Blinklist Furl Spurl Yahoo Simpy

Bagaimana mengembalikan pasar terbuka Islam dan jalan kembalinya Dar Al-Islam - Islamhariini

Salam semua,

Satu lagi artikel yang saya perolehi dari Islamhariini
http://islamhariini.wordpress.com/2009/11/29/bagaimana-mengembalikan-pasar-terbuka-islam-dan-jalan-kembalinya-dar-al-islam/

Sekadar berkongsi, bagaimana kita boleh mengembalikan sistem ekonomi Islam yang sebenar. Akar umbinya yang berasaskan dinar emas dan dirham perak. Pasar yang lebih adil dan saksama. Selamat membaca.

BAGAIMANA MENGEMBALIKAN PASAR TERBUKA ISLAM DAN JALAN KEMBALINYA DAR AL-ISLAM

sumber: Abbas dan  www.islamhariini.org
Dar al-Islam tidak akan dapat berdiri di dalam suatu kondisi di mana terdapat sistem perbankan dan uang kertas yang diedarkan oleh bank menjadi mata uang yang dominan. Ini merupakan suatu hal yang mustahil. Dar al-Islam merupakan tempat yang bebas dari riba, dimana zakat dan jizya  hidup dan dijalankan sebagaimana semestinya. Tidak mungkin hadir seorang Khalifah tanpa Dar al-Islam. Langkah awal yang dibutuhkan dalam menyatukan berbagai macam elemen yang diperlukan untuk menghadirkan Dar al-Islam adalah dengan menegakkan kembali Pasar Terbuka.

Pada saat ini, umat Muslim akan bisa dilayani dengan lebih baik dengan didirikannya pasar-pasar  terbuka islam. Dampak yang akan dialami dalam kehidupan dan kesejahteraan Muslim akan jauh melampaui dimensi sosial dan politik yang dilimiliki oleh kegiatan muamalah seputar mesjid pada saat ini. Kita perlu menerapkan islam secara utuh bukan hanya di dalam masjid tapi juga diluar masjid dimana kita memulai dair diri sendiri dan lingkungan kita  untuk menerapkan hukum dan aturan pasar sesuai dengan Syari’at secara utuh. (lihat www.islamhariini.wordpress.com)

Dalam mempelajari permasalahan Pasar Islam Terbuka, jangan sampai kita dipusingkan atau merasa rendah diri karena istilah ‘pasar’nya. Karena bahkan dalam bentuk yang paling sederhananya, Pasar Islam Terbuka melampaui mal-mal  masa kini dalam hal aksesibilitas, fasilitas, pilihan dan kemudahan-kemudahannya. Walaupun tata letak dan perencanaan pasar akan berbeda, tergantung kepada lokasi dan kondisi geografi, beberapa area dan peruntukan yang akan dijelaskan di bawah ini merupakan yang paling umum dan didapati di mana-mana:

• Area parkir
• Gudang dan penyimpanan
• Workshop
• Berbagai macam area penjualan
• Fasilitas perkantoran
• Area untuk pameran dan acara-acara seni dan kebudayaan
• Fasilitas transportasi umum
• Pengadilan Islam
• Kantor pasar
• Sarana toilet dan kamar mandi
• Area bongkar muat
• Mesjid

Area-area tersebut di atas akan tergantung kepada besarnya area pasar, iklim dan tradisi lokal  nantinya akan berpengaruh  kepada pengaturan tata letak area penjualan. Contohnya, kita dapat saja mendapati bahwa area penjualan sayuran, buah-buahan dan bahan makanan lainnya terpisah dengan area penjualan pakaian, barang pecah-belah dan alat rumah tangga, elektronik, meubel, perhiasan dan barang-barang mewah, makanan jadi, alat-alat pertukangan, alat transportasi dan kendaraan serta area lelang. Baik pedagang kecil lokal maupun importir besar (walaupun tidak selalu berada dalam lokasi yang berdampingan) akan berada dalam satu area pasar, keduanya pun dapat bertemu langsung dengan masyarakat dan pembeli.


Digg Technorati del.icio.us Stumbleupon Reddit Blinklist Furl Spurl Yahoo Simpy